ANALISIS CERPEN TELEPON TERAKHIR KARYA ANJANI AMELIA DENGAN PENDEKATAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

ANALISIS CERPEN TELEPON TERAKHIR KARYA ANJANI AMELIA DENGAN PENDEKATAN UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

Nabila Putri Utami

Jurusan Sastra Indonesia (S1)

Universitas Pamulang 

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang analisis cerpen Telepon Terakhir Karya Anjani Amelia dengan pendekatan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Salah  satu karya sastra yang bercerita tentang kehidupan masyarakat secara singkat adalah cerpen. Salah satu analisis yang dapat dilakukan terhadap sebuah karya sastra dapat yakni dengan pendekatan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Adapun unsur-unsur intrinsik pada sebuah cerpen sama saja dengan novel yaitu Tema, Penokohan, Alur, Latar, Sudut Pandang, Amanat, Gaya Bahasa sedangkan unsur ekstrinsik yang terdiri dari nilai pendidikan dan nilai sosial.

Kata Kunci : Analisis, Pendekatan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, Cerpen Telepon Terakhir

PENDAHULUAN

Proses penciptaan  suatu karya sastra, pengarang tidak hanya mengekspresikan apa yang ada pada jiwa mereka ke dalam suatu karya sastra, tetapi diperlukan kemampuan pendidikan yang mapan dan kejelian dalam menganalisis serta memasukkan ilmu lainnya, seperti psikologi, filsafat, antropologi, sosiologi, dan lain-lain. Dengan pendidikan yang mapan dan kejelian menganalisis serta memasukkan pengetahuan lainnya ke dalam suatu hasil karya sastra, karya sastra tersebut terasa bermanfaat di samping mempunyai unsur kenikmatan.

Dasar penggunaan bahasa dalam karya sastra bukan sekedar kata itu mengusik dan meninggalkan kesan kepada pembaca. Nilai konotasi yang lebih luas dari pengertian denotasi amat penting. Setiap karya yang dipilih boleh diasosiasikan kepada berbagai daerah. Oleh sebab itulah, dalam karya sastra tidak ada pengertian yang sama bila ditinjau dari sudut kesan sensitivitias, dari sudut bunyi, lambang. Setiap pilihan kata mempunyai pengertian tersendiri, misalnya kata cantik, molek, bagus, baik, anggun, indah, dari sudut denotasi mungkin artinya sama, tetapi kesan kata-kata ini berbeda.

Sastra menjelaskan kepada kita tentang konsep sastra sebagai salah satu disiplin ilmu humaniora yang akan   mengantarkan   kita ke arah pemahaman dan penikmatan fenomena yang terkandung di dalamnya. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Atar Semi dalam Sutresna: 2006). Berangkat dari hal tersebut, karya sastra tidak terlepas dari nilai-nilai yang dikandungnya.

KAJIAN TEORI

Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.

Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Saat membaca cerpen biasanya sangat cepat selesai. Selain itu isi pada cerpen juga sangat mudah dipahami karena ceritanya yang relatif pendek. Oleh karena itu banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit seperti pada cerpen.

Pada umumnya permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung pesan dan amanat untuk para pembaca.

Berikut inilah beberapa pengertian cerpen menurut para ahli:

1. Menurut KBBI

Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman.

2. Menurut Nugroho Notosusanto Dalam Tarigan

Menurut Nugroho Notosusanto cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.

3. Menurut J.S Badudu

Menurut J.S Badudu cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.

Unsur intrinsik cerpen

Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsik:

1. Tema

Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang ingin disampaikan penulis pada kisah ceritanya.

2. Alur atau Plot

Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Pada umumnya alur pada cerpen diawali dengan perkenalan, konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun ada beberapa jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

3. Setting

Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerpen tersebut.

4. Tokoh

Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.

5. Watak

Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.

6. Sudut pandang atau point of view

Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang orang pertama yang terdiri dari pelaku utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku menceritakan orang lain). Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan orang lain).

7. Amanat

Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pesan moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat.

Unsur Ekstrinsik cerpen

Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal tersebut dinamakan dengan unsur ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar untuk membangun sebuah cerpen.

Berikut inilah beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen:

1. Nilai Pendidikan

2. Nilai Sosial

HASIL PENELITIAN
ISI CERPEN 

Sudah tiga tahun ini Sabrina tidak berjumpa dengan sahabat masa kecilnya. Ia adalah Sienna, wanita berusia 21 tahun yang memilih melanjutkan pendidikannya di Australia.
Sabrina sudah lama tidak berjumpa dengan Sienna. Dan setiap hari mereka selalu menyempatkan waktu untuk mengobrol di telepon. Itu adalah salah satu cara mereka mengobati rindu diantara keduanya.
Tapi hari ini Sienna tidak bisa dihubungi. Apa mungkin dia sibuk sampai tidak sempat menghubungi Sabrina walau hanya sekedar meberi kabar lewat chat?

“Kok tumben sih Sienna nggak angkat telfon aku? apa dia sibuk ya? tapi biasanya sesibuk sibuknya dia, Sienna pasti sempetin buat sms”, gumam Sabrina.

Sudah seminggu Sienna tidak menghubungi Sabrina dan Minggu pagi ini Sienna baru menghubungi Sabrina.
“Good morning Sabrina”
“Morning Sienna, are you okay?
“I’am okay, don’t worry”
“Udah hampir seminggu loh na, kamu ga ada kabar? kemana aja? kamu baik baik aja kan?”
“Maaf ya sab, akhir akhir ini di kampus aku banyak kegiatan gitu, jadi aku sibuk banget sampai nggak sempet ngabarin kamu, santai aku disini baik baik aja kok”
“Oh syukurlah kirain ada apa, yaudah deh aku mau berangkat kuliah dulu ya udah siang nih”
“Oh ya udah nanti disambung lagi ya, bye”
“Bye”

Hari itu Sabrina bisa sedikit lega karena mengetahui sahabatnya baik-baik saja. Tetapi ada yang sedikit mengganjal, wajah Sienna sangat pucat. Tidak seperti biasanya, apakah ada yang disembunyikan oleh Sienna? Sabrina tak sempat memikirkan itu karena dia sudah terlambat datang ke kampus.

Keesokan harinya…
“Sa, gimana kabarnya Sienna?”
“Kemarin aku habis telfon dia sih ma, katanya lagi sibuk kegiatan di kampus”
“Oh ya?”
“Iya ma”
“Papa dimana ma?”
“Itu lagi di halaman depan lagi nyiramin tanaman”
“Kamu ga telfon Sienna?”
“Udah ma, tapi ga diangkat mungkin lagi sibuk, yaudah ma aku mau ke atas dulu ya, tugas lagi numpuk”

Lagi lagi hari itu Sienna tak ada kabar sampai hampir 1 bulan lamanya, entah apa yang terjadi dengan Sienna di Australia, sanak saudaranya pun tak bisa dihubungi. Ada apa dengan Sienna? Apakah hal yang buruk telah terjadi kepadanya?

Senin pagi ini Sabrina mendengar kedua orangtua Sienna telah kembali ke Indonesia, dan ingin bertemu dengan Sabrina.

“Nak, ini ada titipan dari Sienna”
“Apa ini tante? Siennanya mana? kok nggak ikut?”
“Coba buka dulu nak”
“Ini kan kotak musik yang aku mau? kok ada disini om tante?”

“Jadi, seminggu yang lalu sebelum dia pergi, dia membeli kotak musik itu, karena dia tau kamu sangat suka sekali dengan kotak musik boneka salju, dan kamu selalu bercerita kepada Sienna bahwa kamu menginginkannya”
“P-pergi? pergi kemana om Sienna?”
“Bulan lalu Sienna divonis oleh dokter mengidap Leukimia Stadium 4, dan dokter juga mengatakan bahwa hidup Sienna tak lama lagi”
“Leukimia? j-jadi se-sekarang Sienna dimana?”
“Dia sudah berada di tempat yang paling indah nak, di surga”
“Nggak mungkin om, bulan lalu dia bilang dia baik baik aja, bahkan dia bilang kalau lagi sibuk sama kegiatan kampusnya, om sama tante bohong kan? aku aja belum sempet ketemu sama Sienna? Ini nggak mungkin ma, pa. Sienna nggak mungkin setega itu ninggalin aku secara mendadak kayak gini.. Ini pasti cuma prank kan om tante? ma pa?
“Sabrina, sabar ya nak”

Tangis Sabrina pecah ketika mengetahui bahwa sahabat satu satunya telah tiada untuk selama lamanya dan mengetahui bahwa Sienna tak akan pernah kembali kehadapannya.

“Sienna, maafin aku ya belum bisa jadi sahabat yang baik buat kamu. Aku nggak ada disamping kamu disaat titik terendahmu. Aku kangen sama kamu Na, aku harap kamu malam ini dateng ke mimpi aku ya”

Kini semuanya telah berakhir. Persahabatan yang manis antara Sabrina dan Sienna tak akan terlihat lagi. Sekarang Sabrina hanya seorang diri, melewati hari harinya tanpa telepon dari Sienna, benar benar tanpa Sienna. Sabrina rindu dengan suara ceria dari Sienna. Kini ia hanya bisa memandangi foto Sienna, mendengarkan voice note dari Sienna, melihat kembali video video iseng yang mereka buat saat masih bersama.

“Sekarang kamu udah nggak ngerasain sakit lagi ya Na? Kamu udah bahagia ya disana? makasih ya kotak musiknya, aku seneng banget Na, hadiah dari kamu ini akan aku jaga, ini adalah barang berharga yang aku punya dari kamu. Kalau aku kangen kamu aku bakalan lihat kotak musik ini sesuai permintaanmu, sekarang tidur yang nyenyak ya. Tolong sekali kali mampir ke mimpiku, kamu kan tau sahabat kamu yang paling manja ini lagi kangen sama kamu. Sampai jumpa lagi ya Sienna.”

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen Telepon Terakhir  Karya Anjani Amelia

1. Tema

Tema dari cerpen Telepon Terakhir karya Anjani Amelia adalah Persahabatan. Karena dari awal hingga akhir cerpen ini mengisahkan antara Sabrina dan Sienna yang menjalin persahabatan jarak jauh. Mereka hanya berkomunikasi via telepon. Sampai suatu ketika Sienna tidak bisa dihubungi oleh Sabrina. Beberapa hari kemudian, Sienna yang menghubungi Sabrina lebih dulu dan meminta maaf karena akhir-akhir ini Sienna tidak bisa dihubungi dengan alasan kesibukan Sienna di kampusnya.

2. Penokohan

Penokohan ialah tokoh-tokoh dan karakteristik yang diperankan oleh para tokoh, pada kajian penokohan yang akan dijelaskan mengenai para tokoh yang paling dominan muncul atau berperan pada tiap babnya. Dalam cerpen Telepon Terakhir tokohnya antara lain :

1. Sabrina

Tokoh Sabrina memiliki watak yang baik, perhatian, dan penyayang.

Bukti : “Sekarang kamu udah nggak ngerasain sakit lagi ya Na? Kamu udah bahagia ya disana? makasih ya kotak musiknya, aku seneng banget Na, hadiah dari kamu ini akan aku jaga, ini adalah barang berharga yang aku punya dari kamu. Kalau aku kangen kamu aku bakalan lihat kotak musik ini sesuai permintaanmu, sekarang tidur yang nyenyak ya. Tolong sekali kali mampir ke mimpiku, kamu kan tau sahabat kamu yang paling manja ini lagi kangen sama kamu. Sampai jumpa lagi ya Sienna.”

2. Sienna

Tokoh Sienna memiliki watak yang baik dan pengertian.

Bukti : “Maaf ya sab, akhir akhir ini di kampus aku banyak kegiatan gitu, jadi aku sibuk banget sampai nggak sempet ngabarin kamu, santai aku disini baik baik aja kok”

3. Sudut Pandang

Penulis menggunakan sudut padang orang ketiga serba tahu. Karena penulis menggunakan kata ganti “Dia”.

4. Alur

Dalam cerpen Telepon Terakhir karya Anjani Amelia, penulis menggunakan alur maju dalam menggambarkan kisahnya.

5. Latar

1. Tempat

Indonesia. Karena penulis tidak menjelaskan secara rinci dimana latar yang digunakannya. Dia hanya memberi keterangan di Indonesia.

Bukti : Senin pagi ini Sabrina mendengar kedua orangtua Sienna telah kembali ke Indonesia, dan ingin bertemu dengan Sabrina.

2. Waktu

Sudah tiga tahun ini

Bukti : Sudah tiga tahun ini Sabrina tidak berjumpa dengan sahabat masa kecilnya.

Sudah seminggu

Bukti : Sudah seminggu Sienna tidak menghubungi Sabrina

Minggu pagi

Bukti : Minggu pagi ini Sienna baru menghubungi Sabrina.

Senin pagi

Bukti : Senin pagi ini Sabrina mendengar kedua orangtua Sienna telah kembali ke Indonesia, dan ingin bertemu dengan Sabrina.

3. Suasana

Latar suasana dalam cerpen Telepon Terakhir adalah sedih. Penulis menggambarkan suasana sedih karena tokoh Sabrina kehilangan sahabat terbaiknya yaitu Sienna.

Bukti : “Tangis Sabrina pecah ketika mengetahui bahwa sahabat satu satunya telah tiada untuk selama lamanya dan mengetahui bahwa Sienna tak akan pernah kembali kehadapannya.

6. Gaya Bahasa

Penulis menggunakan bahasa sehari-hari sehingga pembaca mudah untuk memahami jalan ceritanya.

Analisis Unsur Ekstrinsik Cerpen Telepon Terakhir  Karya Anjani Amelia

1. Nilai pendidikan 

Nilai pendidikan yang bisa pembaca dapatkan adalah kejarlah ilmu sejauh mungkin seperti tokoh Sienna yang mengenyam pendidikannya di Australia.

2. Nilai Sosial

Sayangilah orang yang kita sayangi selagi masih ada di dunia sebab kita tidak tahu kapan orang tersebut pergi dari hidup kita.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap sebuah karya sastra dapat dilakukan dengan pendekatan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Tema, Penokohan, Alur, Latar,  Sudut Pandang, Gaya Bahasa serta unsur ekstrinsik seperti nilai pendidikan dan nilai sosial.

SARAN

Menganalisis sebuah  cerpen atau novel perlu diperhatikan teori-teori pendekatan yang mendukung. Penulis dalam makalah ini hanya menggunakan pendekatan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Jadi, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pendekatan yang lain. Selain itu, makalah ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk peneliti lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://cerpenmu.com/cerpen-sedih/telepon-terakhir.html

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/article/download/11707/10217&ved=2ahUKEwjw0aHyh_7wAhULOisKHeRQA7cQFjABegQIBBAC&usg=AOvVaw0hwnZTl-2PVwTCE3dJZ_n8

https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/pengertian-cerpen-struktur-fungsi-ciri-unsur-dan-contoh-cerpen/%3famp

Link google drive : https://drive.google.com/file/d/16mnsLIDUKT_a7M_6g1KTuIWyLs_PyEMo/view?usp=sharing

Komentar

Postingan Populer